Friday, August 7, 2015

"...yang ku tahu rencana Tuhan itu luar biasa..."



PUTRI

Seperti malam yang tak bertemu siang
Berlari tanpa letih
Tak tau kapan sudahnya...


Oasis dalam fatamorgana
Terlihat menyejukan
Tapi sungguhnya itu bayangan hampa...

Putri...
Kau membelengguku dalam hasrat kemanusiawian yang disebut orang dengan cinta
Entah darimana ia datang, padahal aku tak memanggilnya
Tak kuasa mengendalikannya, ia menghakimi diriku yang tak berdaya

Putri....
Aku berdoa layaknya mengharap hujan ditengah teriknya mentari
Apalah arti semeru yang menjanjikan keindahan alam bila tak ku daki ujungnya
Seperti sebuah kata yang bersenandung, "kau adalah ketidakmungkinan yang selalu aku semogakan."

Putri...
Siapakah dirimu yang tersembunyi dibalik mahkota itu?
Mengapa kau membuat ku seakan tak berdayanya?
Apakah karna pesonamu laksana sirius dan rembulan yang terpadu di malam hari?

Aku mengadu pada Sang Wenang, namun tak tahu jawabnya
Aku mengadu pada manusia, mereka binasakan ku
Biar kini aku mengadu pada imaji, dan ia membebaskanku


Bila harus jatuh dan luka di yang terdalam dan terperih, maka biarlah!
Aku tak peduli, tentang apa dan bagaimana
Biarkan ku menikmatinya
Dan walau sesaat, berilah aku kesenangan itu... PUTRI!



"Serambi mekah dengan sejuta kilaunya."
-Ramadhan S-

Monday, July 14, 2014

Dari Saya, Untuk Kita, Kepada Negeri Ini!

Pernakah temen-temen dengar tentang sebuah nama benua yaitu 'Atlantis'? Oke kali ini gue nggak akan ngebahas lengkap tentang Atlantis. Kalo temen-temen belom tau apa itu Atlantis dan sejarahnya, silakan temen-temen cari beritanya di wikipedia atau blog-blog lain dengan google. Tapi sebelumnya gue ingin mengulang sedikit info tentang atlantis.

Gambaran tentang Benua Atlantis sepenuhnya bersumber dari Catatan Plato (427 – 347 SM) dalam dua karyanya, yaitu Timaeus dan Critias. dalam bukunya yang diberi judul Timaeus, Plato bercerita sangat menarik tentang Atlantis, Berikut ini kutipannya:

“Di hadapan Selat Mainstay Haigelisi, ada sebuah pulau yang sangat besar, dari sana kalian dapat pergi ke pulau lainnya, di depan pulau-pulau itu adalah seluruhnya daratan yang dikelilingi laut samudera, itu adalah kerajaan Atlantis. Ketika itu Atlantis baru akan melancarkan perang besar dengan Athena, namun di luar dugaan, Atlantis tiba-tiba mengalami gempa bumi dan banjir, tidak sampai sehari semalam, tenggelam sama sekali di dasar laut, negara besar yang melampaui peradaban tinggi, lenyap dalam semalam.”

Dalam buku ini, Santos menetapkan bahwa pada masa lalu itu Atlantis merupakan benua yang membentang dari bagian selatan India, Sri Lanka, Sumatra, Jawa, Kalimantan, terus ke arah timur dengan Indonesia (yang sekarang) sebagai pusatnya. Di wilayah itu terdapat puluhan gunung berapi yang aktif dan dikelilingi oleh samudera yang menyatu bernama Orientale, terdiri dari Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.

Atlantis menghasilkan emas dan perak yang banyak, hingga istananya yang megah dikelilingi tembok dari emas dan perak. Daerahnya kaya sumber daya alam dan perkembangan peradabannya pesat, memiliki pelabuhan dan armada kapal lengkap, juga benda yang mampu membuat orang terbang. Kekuasaannya mencakup wilayah yang luas hingga Eropa dan Afrika. Setelah hanyut dilanda gempa dahsyat, wilayah itu menghilang dan terlupakan. Jika uraikan Plato nyata, maka ribuan tahun silam manusia telah menciptakan peradaban yang tinggi yang mungkin melebihi peradaban masa kini.


Nah itu tadi sedikit ulangan info tentang Atlantis. Sekarang apakah temen-temen percaya dengan hal ini? Saya sih yes! (loh, kok...). Trus apa hubungannya sama yang mau gue bahas? oke sabar... Membaca hal ini membuat gue inget sebuah lagu dari Koes Ploes yang judulnya 'Kolam Susu':

Bukan lautan hanya kolam susu
Kail dan jala cukup menghidupmu.
Tiada badai tiada topan kau temui
Ikan dan udang menghampiri dirimu

Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman.
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman


Lagu ini sederhana tapi dapat mengikatkan sejarah dan identitas negeri ini. Benar apa istilah yang dikatakan dalam lagu ini, "tanah surga". Mungkin hanya itu kalimat yang pantas untuk menggambarkan Ibu Pertiwi ini. Negeri dengan kekayaan alam yang sangat besar, mulai dari kekayaan laut, darat, bumi dan kekayaan lainnya yang terkandung dalam negeri ini mungkin nggak bisa dihitung. Belum lagi dikarenakan iklim negeri ini yang bersifat tropis, sehingga apapun tanaman dapat tumbuh subur dengan baik di atas tanah ini. Mungkin inilah yang menurut gue hasil-hasil sisa peninggalan Atlantis. Mengapa dahulu Atlantis disebut 'surga di bumi'? Negeri inilah salah satu jawabannya. Bayangin aja, kalo dari semenanjung India sampai Indonesia dipersatukan, berapa banyak sumber daya alam yang terkandung di dalamnya? bagaimana kalo itu semua dapat dikelola dengan benar? Nggak terbayang seperti apa negeri itu.

Kekayaan alam yang berlimpah membuat bangsa asing melirik negeri-negeri di semenanjung hindia ini, alhasil mulailah bangsa eropa pada kala itu berlomba-lomba untuk menguasai negeri-negeri ini. Tapi pernakah terbayang oleh temen-temen kalo kedatangan bangsa eropa untuk menjajah merupakan suatu rahmat dari Allah? Gue dapat berpikir begitu. Tanpa kedatangan mereka untuk menjajah mungkin sampai saat ini kita hanyalah seonggok bagian dari sebuah kerajaan yang hanya mempunyai ambisi untuk memperluas wilayah dan mencari kekuatan untuk kejayaan. Masing-masing dari kita tidak akan kenal akan potensi negeri ini yang harus kita kelola secara bersama-sama.

Gue hanya bisa tertawa dalam hati saat ada diantara temen-temen yang dengan kerasnya membanggakan negeri lain. Oke, tinggalin persoalan dan carut marut yang ada dalam negeri ini. Mari kita bandingin negeri ini dengan negeri lain. Nggak semua negara punya laut, sedangkan di Indonesia di kelilingi laut. Austria, negara yang memiliki keindahan begitu menawan pun gak punya laut. Gunung? apa semua negara punya gunung? Disini banyak. Trus apa disini lo ngerasain musim dingin sampai -36°C hingga bikin ngilu tulang atau bahkan menyebabkan kematian kaya di Rusia? Atau pernah ngerasain kering pada saat musim panas sampai suhu udara 51° kaya di Arab Saudi? NGGAK! Kurang berkah apalagi kita!!!!

Jadi untuk temen-temen, marilah kita mulai bersyukur. Kita dititipkan sebuah negeri yang luar biasa oleh Allah. Berhentilah untuk selalu merendahkan negeri ini. Memang saat ini kita belum ada apa-apanya dibanding negeri-negeri lain di luar sana, tapi ingat dulu betapa hebat nya perjuangan para pahlawan kita untuk membebaskan negeri ini dari belenggu penjajah. Para pahlawan itu memang sudah mati, tapi iya menitipkan semangat juang nya kepada kita untuk membangun negeri ini. "Jangan tanyakan apa yang negara ini berikan kepadamu tapi tanyakan apa yang telah kamu berikan kepada negaramu." — John Fitzgerald Kennedy. Dari Saya, Untuk Kita, Kepada Negeri Ini!

Friday, July 11, 2014

Kilau Cermin Seribu dari Istana Bogor

Tanggal 12 Mei 2014, saya melakukan kunjungan ke Istana Bogor dengan rombongan mata kuliah Dasar-Dasar Fotografi dari kampus saya. Banyak pelajaran yang saya dapatkan disana. Beralamat di Jalan Ir. H. Juanda No.1, Kelurahan Paledang, Kecamatan Kota Bogor Tengah, Kotamadya Bogor, Provinsi Jawa Barat. Yaitu, sekitar 60 kilometer dari Jakarta atau 43 kilometer dari Cipanas. Istana berada di pusat kota Bogor, di atas tanah berkultur datar, seluas sekitar 28, 86 hektar, di ketinggian 290 meter dari permukaan laut. 

Istana Bogor memang menimbulkan daya tarik tersendiri bagi setiap pengunjungnya, termasuk saya. Salah satu hal yang menarik dari istana Bogor adalah kehadiran ratusan rusa totol yang menghuni halamannya. Tapi bukan itu saja yang membuatnya istimewa. Kalau kita melongok bagian dalam istana, istana ini lebih mirip galeri seni dengan ratusan koleksi langka yang sebagian besar dikumpulkan Presiden Soekarno 

Menurut informasi yang saya terima dari pemandu wisata, di dalam Istana Bogor terdapat tiga jenis koleksi; benda seni, perlengkapan rumah tangga, dan meubel serta koleksi tanaman. Koleksi benda seni ini meliputi 450 lukisan, di antaranya hasil karya pelukis ternama Indonesia, Basuki Abdullah, pelukis Rusia Tadeusz Makowski dan Ernetst Dezentje. Juga terdapat 360 patung, di antaranya Hand of God, karya seni dari Swedia yang dikenal sebagai Tangan Tuhan, patung perunggu Hercules karya pemahat asal Polandia, serta patung Pegassus dari Swedia terlihat terbang di antara pohon berumur ratusan tahun di halaman Istana Bogor.

Ketika saya melangkahkan kaki ke dalam Istana Kepresidenan Bogor, kami disuguhkan dengan berbagai macam ornamen istana yang unik dan khas. Mulai dari pilar-pilar bergaya Olympia yang berdiri tegak menyanggah bangunan istana, sampai aneka benda koleksi lainnya yang sudah ada sejak masa kependudukan Belanda dan masa Presiden Soekarno. 

Kaki saya terhenti sejenak, terkagum saat memasuki ruangan yang terdapat dua buah cermin yang saling berhadapan, berbingkai kayu ukiran, dan bersepuh warna emas. Kedua cermin atau kaca tersebut dikenal orang-orang dengan sebutan Cermin Seribu. Mengapa disebut cermin seribu? Karena, apabila seseorang berdiri tepat di antara kedua cermin itu, maka pantulan yang terlihat seolah-olah ada ribuan orang yang sedang berdiri menghadap cermin

Pemandu wisata kami membuktikannya dengan meminta setiap peserta melihat wajahnya masing-masing ke arah kaca. Dan memang ternyata sangat mengagumkan, setiap orang dapat melihat wajah dirinya lebih dari satu. Lalu pemandu wisata kami juga menggerak-gerakan pengeras suara yang berada di tangannya. Semakin lama digoyang ke kiri dan kanan, maka semakin banyak pantulan gambar pengeras suara itu terlihat di cermin. Menurutnya, jika seseorang berdiri tepat di antara kedua cermin, maka sama halnya orang tersebut berdiri di titik koordinat atau titik nol Kota Bogor.

Salah satu fakta yang mencengangkan saya adalah, ketika pemandu wisata kami mengatakan bahwa, jika menarik garis lurus dari tempat dimana saya berpijak ini (diantara kedua cermin), maka akan mengarah pada tugu Monumen Nasional (Monas) yang letaknya tidak jauh dari Istana Kepresidenan Jakarta. Percaya atau tidak, ini terlepas dari teori fisika. 

Menurut informasi, di Istana Bogor terdapat 5 buah cermin yang sama. Namun, cermin berukuran sekitar 1,5 meter x 2,5 meter ini hanya dua yang disebut sebagai Cermin Seribu, karena ketiga cermin lainnya diletakkan di tempat terpisah. Uniknya lagi, penempatan posisi cermin yang saling berhadapan dan berjarak cukup dekat ini hanya terdapat di Istana Bogor. 

Sejarah mengatakan, Cermin Seribu yang juga merupakan peninggalan Belanda ini sudah tergantung di Istana Bogor sejak tahun 1850. Adapun keunikan lainnya adalah diantara semua benda yang berhasil diambil paksa oleh pihak Jepang kala itu, Cermin Seribu-lah satu-satunya benda koleksi Istana Bogor yang luput dari penjarahan, berikut dengan tiga cermin lainnya. Sehingga, kelima cermin tersebut masih setia menghiasi dinding-dinding istana. 

Cermin Seribu memang memiliki kilau tersendiri dikala saya memasuki bagian dalam istana. Penempatannya begitu khusus dengan memiliki ruang tersendiri dan kilauan lampu di dalamnya. Hal ini membuat pasti membuat pengunjung memiliki kesan lain saat melewatinya. Berbeda dengan ornamen-ornamen istana lainnya, cermin yang merupakan peninggalan bersejarah ini memang memiliki daya tarik tersendiri karena ke unikannya. Hal ini lah yang membuat cermin seribu menjadi salah satu keidentikan identitas Istana Bogor.

Bahagia Itu Sederhana

"Happiness Is About Enjoying The Simple Things in Life"


Yap, intinya 'Bahagia Itu Sederhana'. Pertama gue mau jelasin dulu tentang apa yang disebut bahagia. Bahagia adalah kondisi emosional seseorang disaat dirinya merasa senang oleh suatu hal. Secara hakikatnya, biasanya seseorang akan bahagia apabila dapat memperoleh dan menikmati suatu hal yang diinginkannya. Singkatnya, jika keinginannya terwujud. Demi mengejar kebahagian, seseorang dapat melakukan apapun. Kebahagiaan diperjuangkan semata-mata untuk membebaskan diri sesorang dari perasaan kecewa, sedih, tidak puas, galau dan sebagainya. Tetapi yang harus kita sadari bahwa kebahagiaan terletak dalam kehidupan kita sendiri. Banyak hal sederhana dalam hidup yang tanpa kita sadari akan mendatangkan kebahagiaan apabila kita merasainya. Kita dapat hidup saja sudah merupakan suatu kebahagiaan yang hakiki. Sudah bukan alasan lagi tidak bahagia jika terlahir dengan memiliki kelengkapan fisik yang sempurna. Andaikan salah satu dari indra lo dicabut oleh Allah, baru saat itu lo akan sadar betapa berharganya diri lo kemarin. Materi dan kekuasaan bukan tolak ukur kebahagian. Materi memang perlu, tapi dia bukan segalanya. Untuk bahagia nggak perlu memaksakan diri dalam kegelimangan harta. Banyak hal di dunia ini yang dapat membuat kita tersenyum. Hal yang membuat kita tersenyum itulah yang merupakan makna sederhana dari kebahagiaan. Nikmati setiap langkah hidup dengan penuh cinta, ketulusan, dan canda tawa bersama orang yang berharga buat kita. Kebahagiaan adalah nikmat tak tertandingi dari Allah. Maka kunci utama meraih kebahagiaan dimulai dari bersyukur.

Fabiayyi 'ala irobbikuma tukadziban... (Maka nikmat Tuhan kamu manakah yang lagi engkau dustakan???)

Sunday, June 29, 2014

Lebih Dari Bintang

Ia hadir seakan menghukumku!
Menunjukan ada belantara yang lebih luas diatas sana

Ia hadir seakan mengajariku!
Bintang bukan keindahan dari segalanya

Tuhan,
pencipta yang paling agung,
atas segala kesempurnaan...

Ia lebih dari bintang

Percakapan Bayi dengan Tuhan

Suatu ketika, seorang bayi siap dilahirkan ke dunia. Menjelang dikeluarkan ke alam dunia, dia bertanya kepada Tuhan yang menciptakannya:

Bayi: “Tuhan, para malaikat di sini mengatakan bahwa besok aku akan dilahirkan ke dunia. Tetapi, bagaimana caranya aku hidup di sana? Aku begitu kecil dan lemah.”
Tuhan: “Aku telah memilih satu malaikat untukmu. Ia akan selalu menjaga dan menyayangimu setiap saat.”
Bayi: “Tapi aku sudah betah di surga ini, apa yang kulakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa, ini cukup bagiku untuk bahagia.”
Tuhan: “Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan lebih berbahagia.”
Bayi: “Apa yang dapat kulakukan kalau aku ingin berbicara padamu?”
Tuhan: “Malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdoa.”
Bayi: “Aku mendengar bahwa di bumi banyak orang jahat. Siapa yang akan melindungiku Tuhan”?
Tuhan: “Malaikatmu akan melindungimu dengan taruhan jiwa raganya.”
Bayi: “Tapi aku akan bersedih karena tidak melihat Engkau lagi.”
Tuhan: “Malaikatmu akan menceritakan kepadamu tentang Aku, dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepada-Ku, walaupun sesungguhnya Aku selalu berada di sisimu.”

Saat itu surga begitu tenangnya … sehingga suara dari bumi pun dapat terdengar dan sang anak dengan suara lirih bertanya:

Bayi: “Tuhan… jika aku harus lahir ke dunia sekarang, bisakah Engkau memberitahuku, siapa nama malaikat di rumahku itu nanti”?
Tuhan: “Kamu akan memanggil malaikatmu itu dengan sebutan: I… B… U …”
____________________

Friday, March 21, 2014

CANOPUS

Setiap senja menjemput malam
Aku terpana dalam angan
Mengingat mu merupakan ekstasi bagiku
Engkau seperti biduan yang selalu mengalunkan tiap denting melodi indah dalam pikiranku
Aku tenggelam...

Waktu sudah berlalu lama semenjak engkau bergejolak dalam sukmaku
Masih ku ingat saat-saat itu
Merintih tuk menginginkan kebersamaan denganmu
Dilema merundung setiap hariku
Kau sungguh menguasaiku

CANOPUS!

Itulah kau
Bersembunyi dibalik Sirius
Kilau sinar yang begitu mempesona
Pencipta keindahan langit malam

Tuhan...
Sungguh ciptaanMu itu menawan harga diriku
Ingin aku berdansa di bawah eksotisme pancaran cahayanya
Menguasainya... mimpiku!

Andai terjadi?
Jagat raya dan gugusannya pun milikku
Merasakan surga seperti yang banyak orang rasakan
Namun mengapa begitu sulit tuk mewujudkannya wahai Canopusku?
Memang!

Takdirkah dibalik layar ini?

Yang Maha Pembolak-Balik Hati...
Aku tak mengharapkan itu
Sekalipun itu kan ku coba tuk lawan
Kuharap surga itu masih ada

Tak lekang oleh waktu

AKU MENCINTAIMU

Sungguh...

-Ramadhan S