Monday, July 14, 2014

Dari Saya, Untuk Kita, Kepada Negeri Ini!

Pernakah temen-temen dengar tentang sebuah nama benua yaitu 'Atlantis'? Oke kali ini gue nggak akan ngebahas lengkap tentang Atlantis. Kalo temen-temen belom tau apa itu Atlantis dan sejarahnya, silakan temen-temen cari beritanya di wikipedia atau blog-blog lain dengan google. Tapi sebelumnya gue ingin mengulang sedikit info tentang atlantis.

Gambaran tentang Benua Atlantis sepenuhnya bersumber dari Catatan Plato (427 – 347 SM) dalam dua karyanya, yaitu Timaeus dan Critias. dalam bukunya yang diberi judul Timaeus, Plato bercerita sangat menarik tentang Atlantis, Berikut ini kutipannya:

“Di hadapan Selat Mainstay Haigelisi, ada sebuah pulau yang sangat besar, dari sana kalian dapat pergi ke pulau lainnya, di depan pulau-pulau itu adalah seluruhnya daratan yang dikelilingi laut samudera, itu adalah kerajaan Atlantis. Ketika itu Atlantis baru akan melancarkan perang besar dengan Athena, namun di luar dugaan, Atlantis tiba-tiba mengalami gempa bumi dan banjir, tidak sampai sehari semalam, tenggelam sama sekali di dasar laut, negara besar yang melampaui peradaban tinggi, lenyap dalam semalam.”

Dalam buku ini, Santos menetapkan bahwa pada masa lalu itu Atlantis merupakan benua yang membentang dari bagian selatan India, Sri Lanka, Sumatra, Jawa, Kalimantan, terus ke arah timur dengan Indonesia (yang sekarang) sebagai pusatnya. Di wilayah itu terdapat puluhan gunung berapi yang aktif dan dikelilingi oleh samudera yang menyatu bernama Orientale, terdiri dari Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.

Atlantis menghasilkan emas dan perak yang banyak, hingga istananya yang megah dikelilingi tembok dari emas dan perak. Daerahnya kaya sumber daya alam dan perkembangan peradabannya pesat, memiliki pelabuhan dan armada kapal lengkap, juga benda yang mampu membuat orang terbang. Kekuasaannya mencakup wilayah yang luas hingga Eropa dan Afrika. Setelah hanyut dilanda gempa dahsyat, wilayah itu menghilang dan terlupakan. Jika uraikan Plato nyata, maka ribuan tahun silam manusia telah menciptakan peradaban yang tinggi yang mungkin melebihi peradaban masa kini.


Nah itu tadi sedikit ulangan info tentang Atlantis. Sekarang apakah temen-temen percaya dengan hal ini? Saya sih yes! (loh, kok...). Trus apa hubungannya sama yang mau gue bahas? oke sabar... Membaca hal ini membuat gue inget sebuah lagu dari Koes Ploes yang judulnya 'Kolam Susu':

Bukan lautan hanya kolam susu
Kail dan jala cukup menghidupmu.
Tiada badai tiada topan kau temui
Ikan dan udang menghampiri dirimu

Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman.
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman


Lagu ini sederhana tapi dapat mengikatkan sejarah dan identitas negeri ini. Benar apa istilah yang dikatakan dalam lagu ini, "tanah surga". Mungkin hanya itu kalimat yang pantas untuk menggambarkan Ibu Pertiwi ini. Negeri dengan kekayaan alam yang sangat besar, mulai dari kekayaan laut, darat, bumi dan kekayaan lainnya yang terkandung dalam negeri ini mungkin nggak bisa dihitung. Belum lagi dikarenakan iklim negeri ini yang bersifat tropis, sehingga apapun tanaman dapat tumbuh subur dengan baik di atas tanah ini. Mungkin inilah yang menurut gue hasil-hasil sisa peninggalan Atlantis. Mengapa dahulu Atlantis disebut 'surga di bumi'? Negeri inilah salah satu jawabannya. Bayangin aja, kalo dari semenanjung India sampai Indonesia dipersatukan, berapa banyak sumber daya alam yang terkandung di dalamnya? bagaimana kalo itu semua dapat dikelola dengan benar? Nggak terbayang seperti apa negeri itu.

Kekayaan alam yang berlimpah membuat bangsa asing melirik negeri-negeri di semenanjung hindia ini, alhasil mulailah bangsa eropa pada kala itu berlomba-lomba untuk menguasai negeri-negeri ini. Tapi pernakah terbayang oleh temen-temen kalo kedatangan bangsa eropa untuk menjajah merupakan suatu rahmat dari Allah? Gue dapat berpikir begitu. Tanpa kedatangan mereka untuk menjajah mungkin sampai saat ini kita hanyalah seonggok bagian dari sebuah kerajaan yang hanya mempunyai ambisi untuk memperluas wilayah dan mencari kekuatan untuk kejayaan. Masing-masing dari kita tidak akan kenal akan potensi negeri ini yang harus kita kelola secara bersama-sama.

Gue hanya bisa tertawa dalam hati saat ada diantara temen-temen yang dengan kerasnya membanggakan negeri lain. Oke, tinggalin persoalan dan carut marut yang ada dalam negeri ini. Mari kita bandingin negeri ini dengan negeri lain. Nggak semua negara punya laut, sedangkan di Indonesia di kelilingi laut. Austria, negara yang memiliki keindahan begitu menawan pun gak punya laut. Gunung? apa semua negara punya gunung? Disini banyak. Trus apa disini lo ngerasain musim dingin sampai -36°C hingga bikin ngilu tulang atau bahkan menyebabkan kematian kaya di Rusia? Atau pernah ngerasain kering pada saat musim panas sampai suhu udara 51° kaya di Arab Saudi? NGGAK! Kurang berkah apalagi kita!!!!

Jadi untuk temen-temen, marilah kita mulai bersyukur. Kita dititipkan sebuah negeri yang luar biasa oleh Allah. Berhentilah untuk selalu merendahkan negeri ini. Memang saat ini kita belum ada apa-apanya dibanding negeri-negeri lain di luar sana, tapi ingat dulu betapa hebat nya perjuangan para pahlawan kita untuk membebaskan negeri ini dari belenggu penjajah. Para pahlawan itu memang sudah mati, tapi iya menitipkan semangat juang nya kepada kita untuk membangun negeri ini. "Jangan tanyakan apa yang negara ini berikan kepadamu tapi tanyakan apa yang telah kamu berikan kepada negaramu." — John Fitzgerald Kennedy. Dari Saya, Untuk Kita, Kepada Negeri Ini!

No comments:

Post a Comment