Sunday, September 29, 2013

Paskibra SMAN 26, Bukan Sekedar Ekskul!


Mungkin teman-teman sekalian pernah mengikuti berbagai ekskul di sekolah, seperti basket, futsal, KIR (Kelompok Ilmiah Remaja), Band, Pramuka, PMR (Palang Merah Remaja),  dll. Saya pun juga pernah terlibat dalam berbagai ekskulsemenjak SD hingga SMA. Waktu SD saya mengikuti eksul bola, kemudian basket, kemudian Pramuka, kemudian Paskibra. Di SMP pun juga sudah beberapa ekskul saya coba hingga SMA. Namun dari semua ekskul yang pernah saya coba ada satu di antara ekskul  itu yang menarik perhatian saya, yaitu Paskibra (Pasukan Pengibar Bendera).
Ketika kelas X saya diajak (atau dipaksa? Hahaha) oleh salah seorang teman saya untuk mengikuti Paskibra. Maka saya pun menyetujuinya, sebab saya merasa dapat keluar dan pergi dengan begitu saja. Namun beberapa waktu setelah saya jalani, saya menjadi mengerti bahwa Paskibra bukan hanya sekedar ekskul, namun Paskibra dapat dikatakan sebagai organisasi.
Perlu kita ketahui terlebih dahulu apa itu organisasi. Bahwa suatu organisasi dapat dikatakan organisasi jika ada tujuan dan struktur yang jelas, kemudian memiliki peran yang harus dipertanggung jawabkan oleh setiap anggota dan memiliki kebudayaan. Nah, perlu teman-teman ketahui bahwa ekskul Paskibra menerapkan sistem ke organisasian di dalamnya. Kita diajarkan untuk tanggung jawab,  disiplin, membina kekeluargaan, serta meningkatkan solidaritas antar sesama, namun bukan dalam hal negatif.
Yang menarik bagi saya adalah rasa kekeluargaan Paskibra yang sangat erat. Menurut saya mungkin tidak ada ekskul yang tetap menjaga silaturahminya dari angkatan pertama ekskul itu terbentuk sampai sekarang. Bahkan menjadi ajang reuni bagi tiap angkatan yang sudah lulus. Saya bisa mengatakan, mungkin tugas kita lebih berat dari pada PK (perwakilan kelas)dan OSIS. PK dan OSIS hanya bergerak dalam menjalankan program-program kerja nya. Namun tidak dengan Paskibra,  selain harus menjalankan  program-program kerja nya, kita juga harus ada di barisan setiap saat. Kan PK dan Osis tidak panas-panasan di tengah lapangan... hehehehe.
Nah, sekarang yang dipertanyakan adalah kuat kah kita bertahan dalam Paskibra itu sendiri ? Mungkin jawaban dan presepsi orang beda-beda namun sebuah alasan yang membuat saya dan teman-teman dapat bertahan adalah karena karena kehangatan dari sebuah kekeluargaan yang erat hingga seperti tali yang mengikat kita. Bukan dengan pakasaan, namun dengan rasa kekeluargaan yang tinggi.
Bagi saya, junior sama hal nya seperti adik saya sendiri hingga rasanya ingin terus berbagi pengalaman dan canda tawa bersama. Sedangkan senior bagi saya  merupakan orang-orang yang sangat saya teladankan, bagaimana dari cara ia berkorban untuk melatih kita sampai tidak kenal waktu dan mempersatukan kita dengan kehangatan yang mereka berikan. Namun disini bagi saya sudah tidak ada junior dan senior lagi, semua satu keluarga yang membawahi bendera dari Paskibra itu sendiri. Oleh karena itu banyak sisi positif yang dapat saya rasakan dari Paskibra. Janganlah kita selalu mempertanyaan mengapa tangkai bunga mawar yang indah harus berduri, tapi coba kita pikirkan mengapa di tangkai yang berduri terdapat bunga mawar yang indah

Salam hangat untuk PHOENIX.
-Ramadhan Syabilarrasyad (Ketua Paskibra SMAN 26 angkatan 26)-

                               Angan

Suatu saat, aku menjengkali daratan yang luas dan dunia. Kemudian terhenti di sebuah kota di benua biru. Dengan hawa dingin malam yang menusuk tulang serta kelap-kelip lampu menambah eksotisme keindahan malamnya. Aku bertemu seseorang. Di bawah menara nan megah ini. Matanya, rambutnya, wajahnya, dan senyumnya masih seperti dulu. Aku melontarkan senyum, Ia membalas nya melalui bibirnya yang manis. Masya Allah, begitu indah dan eloknya makhluk yang satu ini. Ah iya, malam sudah terlalu larut, sepertinya aku harus meninggalkan dimensi disini. 
"Ini tentang angan kawan...  Aku bebas...."