Wednesday, June 12, 2013

Pidato Gue

Ini adalah pidato gue saat ujian praktek Bahasa Indonesia di SMA. Gue mau posting disini karena gue merasa pidato yang gue bikin dan gue bacain itu sangat keren, sampe-sampe temen-temen dan guru gue yang ngedengerin itu pada diem semua (karena pada main handphone dan ada juga yang dengerin lagu. Bahkan beberapa diantara mereka itu ada yang ketiduran, mungkin karena terlalu fokus dengerin pidato gue). Yah mau gimana ceritanya pun gue mau share, siapa tau bisa jadi bahan refrensi buat temen-temen. Dan juga pasti nya ini jadi kenang-kenangan buat gue, bagaimana perjuangan gue buat lulus SMA, mendapatkan nilai di mata pelajaran Bahasa Indonesia...

Assalamualaikum Wr.Wb
Yang Saya hormati, Ibu Widya dan Ibu Pudji selaku guru Bahasa Indonesia kami Serta teman-teman kelas XII-IPS3 yang saya cintai.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kita ke hadirat Allah SWT karena berkah dan karunia NYA sehingga kita semua dapat berkumpul bersama di tempat ini dalam keadaan sehat wal’afiat.

Ibu guru dan teman-teman yang saya cintai.
Pada hari ini saya ingin menyampaikan pidato dengan tema “Mau kemana kita setelah SMA”. Namun sebelum saya memulai pidato, saya ingin memberikaan sebuah cerita yang mudah-mudahan dapat menginspirasi teman-teman sekalian. Cerita ini saya kutip dari sebuah buku kisah-kisah inspiratif.

Ibu guru dan teman-temanku sekalian,
Ada seorang laki-laki pengangguran di Amerika Serikat ingin melamar bekerja sebagai Office Boy di perusahaan Microsoft. Menejer mewawancarainya, kemudian menyuruhnya membersihkan lantai sebagai ujian. “Anda diterima bekerja. Berikan alamat email anda dan saya akan mengirimkan aplikasi untuk diisi, juga tanggal ketika anda dapat mulai bekerja,” kata Menejer tersebut. Pria itu menjawab, “Tapi saya tidak punya komputer, apalagi email.” “Maafkan saya, jika anda tidak memiliki email, itu berarti anda tidak ada. Dan yang tidak ada tidak dapat memiliki pekerjaan,” tambah menejer itu. Orang itu akhir nya tidak memiliki harapan lagi, Ia tidak tahu apa yang harus dilakukannya, dengan hanya memiliki uang $10 di saku, Ia kemudian memutuskan untuk pergi ke supermarket dan membeli 10 kg tomat. Dia kemudian menjual secara keliling tomat itu dari rumah ke rumah. Dalam waktu kurang dari 2 jam, dia berhasil melipatgandakan modalnya. Dia mengulangi penjualannya secara keliling tiga kali, dan pulang dengan uang $60. Lelaki itu kemudian menyadari bahwa Ia bisa bertahan hidup dengan berjualan tomat, dan dia mulai untuk pergi berjualan tomat sehari-hari dan sering pulang larut malam mendagangkan dagangannya hari demi hari. Uang keuntungan yang didapat yang didapat dua kali lipat atau tiga kali lipat dalam penjualannya sehari-hari. Tak lama ia membeli mobil, lalu truk, dan kemudian ia mempunyai armada kendaraan pengiriman sendiri. 5 tahun kemudian, orang itu menjadi salah satu pengusaha besar food retailer di Amerika Serikat. Ia mulai merencanakan masa depan keluarganya, dan memutuskan untuk memiliki asuransi jiwa. Dia memanggil broker asuransi, dan memilih rencana perlindungan. Ketika percakapan, broker bertanya tentang email yang akan dipakai untuk keperluan asuransi. Pria itu menjawab, “Aku tidak punya email”. Broker itu penasaran dan ingin tahu mengapa ia tidak punya email, “Anda tidak memiliki email, namun telah berhasil membangun sebuah perusahaan bisnis. Dapatkah Anda membayangkan apa yang bisa terjadi jika anda memiliki email?” Pria itu berpikir sejenak dan menjawab, “Ya, aku akan menjadi seorang Office Boy di Microsoft”.

Ibu guru dan teman-temanku sekalian,
Dari cerita di atas, dapat kita ambil sebuah pelajaran bahwa ketika satu pintu tertutup, maka pintu lain akan terbuka. Namun terkadang kita tidak melihat ada pintu yang terbuka. Kita selalu memaksakan kehendak kita ketika ingin mengejar kesuksesan. Alhasil itu membuat pintu yang terbuka di depan mata kita menjadi tidak terlihat.

Teman-temanku sekalian,
hal ini sebentar lagi akan kita alami. Beberapa saat lagi kita akan mulai melangkah pada awal kejenjangan karir kita. Mungkin beberapa dari kita masih berfikir “Mau kemana saya setelah lulus SMA ini, langsung bekerja, menggeluti hobi atau melanjukan ke perguruan tinggi? Lalu jurusan apa yang akan saya ambil? Bisakah nanti saya sukses?”. Pertanyaan itu harus dijawab oleh teman-teman sendiri, ukan oleh guru BK atau orang tua, dan jawaban itu terserah teman-teman semua. Pilihan teman-teman bukanlah pilihan yang buruk. Asalkan pilihan itu dari dasar hati teman-teman semua, pasti itu akan menjadi pilihan yang terbaik. Ini 2013, dimana kesuksesan diraih bukan hanya dari tingginya pindidikan yang kita ayomi atau dari jalur yang itu-itu saja. Tapi kesuksesan diraih dari kecintaan kita terhadap hal yang kita geluti.

Sebagai penutup saya ingin berpesan pada teman-teman semua.
Dimana ada kemauan disitu ada jalan, dan jalan bukan hanya ada satu. Sekalipun kau menemui jalan buntu, kau bisa tetap keluar dari jalan itu. Ingatlah, kita tidak pernah sendiri dikala berjalan. Ada Tuhan yang kan selalu ada bersamamu disaat kau tersesat sekalipun, dan ada sahabat-sahabatmu yang siap merangkulmu dikala kau letih.

Demikian pidato dari saya ini, kurang lebihnya saya mohon maaf...
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.


1 comment: